Tahukah kamu arti rasa kehilangan?, pernahkah kau merasakannya?. Siapapun di dunia ini tak akan mau kehilangan sesuatu yang dimiliki, disukai, disayangi, dan dicintai. Apapun itu, baik barang, apalagi seorang “belahan jiwa”. Kamu akan merasa separuh nafasmu terbang bersama dirinya (kata Dewa19). Awalnya kita akan merasa berat melepaskannya , namun seiring berjalannya waktu lambat laun hati kita mulai berdamai dengan keadaan. Kehilangan seseorang bisa jadi karena ia meninggalkan kita, atau dia dipanggil Tuhan dan keduanya sama saja rasanya yaitu “sakit di hatimu” (patah hati). Menurutku ini manusiawi, Tuhan menciptakan rasa ini mendampingi rasa bahagia yang juga pasti pernah kita rasakan. Itulah hidup..kadang senang dan kadang sedih…silih berganti datang menghampiri kita.
Seringkali aku baru merasa seseorang begitu berharga, begitu penting, begitu kurindukan saat ia telah pergi jauh dari sisiku. Aku baru menyesal mengapa tidak menjaga dan menyayanginya dengan sungguh-sungguh. Dahulu aku begitu terpukul saat ditinggal Bapakku tercinta, rasa sedih yang mendalam serta ketakutan hidup tanpa ayah disisi begitu menakutkan, hingga aku drop dan jatuh sakit, namun lambat laun rasa sakit itu bisa hilang. Walaupun Bapakku telah tiada, namun ia selalu ada dan hidup di hati dan pikiranku.
Mungkin inilah juga yang tengah dirasakan oleh Pak Nasir. Menurutku tahun 2010 ini adalah tahun yang berat baginya, ia harus merasakan kehilangan yang beruntun. Pertama, ia kehilangan jabatan karena harus pensiun, kedua ia kehilangan orang tuanya, dan kemarin (kurasa ini yang paling berat) ia harus kehilangan putranya.
Mungkin inilah juga yang tengah dirasakan oleh Pak Nasir. Menurutku tahun 2010 ini adalah tahun yang berat baginya, ia harus merasakan kehilangan yang beruntun. Pertama, ia kehilangan jabatan karena harus pensiun, kedua ia kehilangan orang tuanya, dan kemarin (kurasa ini yang paling berat) ia harus kehilangan putranya.
Tadi saat kami melayat ke rumahnya, aku perhatikan bapak begitu tegar dan tabah menerima semua ini. Yah.. begitulah seharusnya, setiap kita harus tabah menerima apapun yang sudah ditakdirkan Allah pada kita, barulah kita dikatakan manusia yang sabar.
Demikian juga yang kulihat pada diri Ibunya Dewi, walau baru ditinggalkan suaminya dua minggu yang lalu, namun ia bisa mengatasi perasaannya dan tidak berlama-lama larut dalam kesedihan. Saat aku berkunjung ke gubuknya yang sangat sederhana di pinggiran jalan Toll. Ia mengisahkan saat-saat sakaratul maut menjemput suaminya, sambil berlinang air mata ia menuturkannya dengan perasaan yang hancur, namun serta merta ia berkata bahwa ia dan anak-anaknya harus lebih kuat dan gigih lagi serta bersabar atas musibah yang menimpanya, tetap semangat menjalani hari-hari yang penuh tantangan di depan mata.
Sifat sabar dalam Islam menempati posisi yang istimewa. Al-Qur’an mengaitkan sifat sabar dengan bermacam-macam sifat mulia lainnya. Antara lain di kaitkan dengan keyakinan, syukur, tawakkal, dan taqwa. Mengaitkan satu sifat dengan banyak sifat mulia lainnya menunjukkan betapa istimewanya sifat sabar itu. Karena sabar merupakan sifat mulia yang istimewa, tentu dengan sendirinya orang-orang yang sabar juga menempati posisi yang istimewa. Sifat sabar memang sangat di butuhkan sekali untuk mencapai kesuksesan dunia dan akhirat.
Contohnya, Saat menjadi mahasiswa kamu tidak akan berhasil mencapai gelar kesarjanaan tanpa sifat sabar dalam belajar. Saat kamu melakukan penelitian, tidak akan dapat menemukan penemuan-penemuan ilmiah tanpa ada sifat sabar dalam penelitianmu. Aku berkata demikian karena aku mengalaminya sendiri (curhat boleh ya…?!).
Imbalan Orang Yang Sabar adalah:
1) Memperoleh berita yang menyenangkan
2) Bertemu dengan Allah dalam keadaan tidak berdosa
3) Di beri pahala yang berlipat
4) Terbebaskan dari siksa api neraka
5) Di cintai oleh Allah
1) Memperoleh berita yang menyenangkan
2) Bertemu dengan Allah dalam keadaan tidak berdosa
3) Di beri pahala yang berlipat
4) Terbebaskan dari siksa api neraka
5) Di cintai oleh Allah
Semua imbalan ini akankah mampu membuat kita semakin sabar menempuh hidup ini??, itu tergatung masing-masing kita, karena keimanan itu naik-turun dan menjaganya agar tetap stabil bukanlah perkara mudah. Akhirnya, kita hanya memohon kepada Allah SWT, semoga kita diberi ilmu dan kemampuan usaha berbuat Tajdidul Iman (memperbaharui keimanan) setiap saat. Amin. Wallahu a’lam.
“Kehilangan”
By. Firman
Ku coba ungkap tabir ini Kisah antara kau dan aku
Terpisahkan oleh ruang dan waktu Menyudutkanmu meninggalkanku
Ku merasa telah kehilangan Cintamu yang tlah lama hilang
Kau pergi jauh karena salahku Yang tak pernah menganggap kamu ada
Asmara memisahkan kita Mengingatkanku pada dirimu
Gelora mengingatkanku Bahwa cintamu telah merasuk jantungku
Sejujurnya ku tak bisa Hidup tanpa ada kamu aku gila
Seandainya kamu bisa Mengulang kembali lagi cinta kita
Takkan kusia-siakan kamu lagi
Sejujurnya ku tak bisa
Hidup tanpa ada kamu aku gila
Takkan kusia-siakan kamu lagi (2x)
Innalillahi wa Inna Ilaihi Rojiuun. Semoga almarhum Irsan mendapat tempat yang layak di sisiNya, dan diampuni segala dosanya..amin.
BalasHapus